Berita

7 Oct 2025

Seluruh Korban Reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

KOMINFOSidoarjo - Operasi pencarian dan evakuasi korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo resmi dinyatakan selesai. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Budi Irawan memastikan seluruh korban telah ditemukan setelah sembilan hari proses pencarian tanpa henti. “Alhamdulillah, kita telah temukan seluruh jenazah. Diperkirakan sebelumnya ada 63 korban tertimbun reruntuhan. Saat ini lokasi sudah rata dengan tanah dan sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah di sana,” ujarnya dalam konferensi pers di Posko Utama, Selasa (7/10).Dari hasil pendataan, tercatat 61 jenazah utuh dan tujuh bagian tubuh (body part). Namun, kepastian identitas korban masih menunggu hasil identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. “Kami yakin tujuh body part tersebut merupakan bagian dari korban yang sama. Nanti hasil akhir akan disampaikan oleh DVI,” ujar Budi Irawan.Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo melaporkan bahwa hingga hari kesembilan operasi, total telah terkumpul 67 kantong jenazah, termasuk delapan body part. “Total korban terevakuasi sebanyak 171 orang, terdiri dari 67 meninggal dunia termasuk delapan body part dan 104 orang selamat,” katanya.Menanggapi adanya perbedaan angka di lapangan, Budi Irawan menegaskan bahwa hal itu hanya disebabkan oleh perbedaan metode penghitungan antara BNPB dan Basarnas. “Basarnas menghitung berdasarkan jumlah kantong jenazah, sedangkan kami di BNPB menghitung korban utuh maupun bagian tubuh terpisah. Jadi tidak ada perbedaan data,” tegasnya.Tim DVI Polda Jawa Timur, melalui Kompol Naf’an, menyampaikan bahwa proses identifikasi masih berlangsung selama 24 jam secara bergiliran. Hingga Selasa pagi, 17 korban telah berhasil diidentifikasi, dengan 51 sampel DNA korban dan 58 data pembanding keluarga yang sudah terkumpul.BNPB mengonfirmasi bahwa fase pertama operasi di lokasi kejadian resmi ditutup setelah dipastikan tidak ada lagi korban tambahan. Penanganan selanjutnya akan memasuki masa transisi, diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dengan BNPB tetap memberikan pendampingan.Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menegaskan komitmen Pemprov dan Pemkab Sidoarjo dalam mendampingi pemulihan pascakejadian. Ia menyebut Gubernur Jawa Timur terus memantau perkembangan di lapangan dan RS Bhayangkara, serta mengerahkan OPD teknis untuk membantu proses penanganan korban dan identifikasi DVI.Di akhir konferensi pers, Budi Irawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur SAR, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan Prof. Muji dari ITS yang turut berperan dalam proses evakuasi. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Anda tidak sendiri, kami akan terus mendampingi hingga seluruh kegiatan selesai,” tuturnya. (Mar)

Selengkapnya
6 Oct 2025

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Sampai Tidak Ada Korban Ditemukan

KOMINFO,Sidoarjo- Pencarian korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Buduran terus berlanjut. Senin (6/10), memasuki hari ke delapan tim SAR gabungan mengevakuasi para korban. Tercatat korban mencapai 170 orang sejak musibah itu terjadi pada Senin 29 September kemarin. Basarnas merinci jumlah korban selamat 104 orang, meninggal dunia 66 orang. Dihari kedelapan pukul 23.00, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 13 korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban ke 13 ditemukan pukul 21.03 Wib. Senin sore, (6/10),  Kepala Basarnas Marsda Mohammad Syafii melihat langsung proses pencarian korban yang sedang berlangsung. Ia mengatakan pencarian akan terus berlangsung selama 24 jam. Pencarian tidak akan berhenti sampai tidak ada lagi korban yang ditemukan. Ia akan menyatakan operasi itu selesai jika lokasi kejadian sudah benar-benar bersih. Ia sendiri tidak bisa memastikan kapan operasi itu selesai. Ia katakan operasi bisa selesai malam hari ini namun juga bisa besok pagi atau besok siang. "Kalau benar-benar lokasi itu sudah bisa kita clearkan, saat itu kita dari Badan Nasional sudah bisa mendekler (mengumumkan) bahwa operasi yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional bisa dinyatakan selesai," ucapnya. Ia juga katakan proses evakuasi akan tetap dilakukan dengan kehati-hatian. Alat berat akan digunakan penuh dengan perhitungan untuk mencacah reruntuhan. Pasalnya bangunan beton yang runtuh masih menyambung dengan bangunan lainnya. "Material reruntuhan ini masih terkoneksi dengan bangunan disebelah, masih membutuhkan cuting terhadap struktur reruntuhan ini,"ujarnya. Marsda Mohammad Syafii mengatakan operasi musibah runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny menjadi operasi khusus. Semua instansi terlibat didalamnya. Instansinya sendiri sudah mengumumkan bahwa operasi kali ini akan diperpanjang. Secara aturan perpanjangan bisa dilakukan per tiga hari. Namun jika korban sudah tidak ditemukan maka operasi yang dilakukan Basarnas akan dihentikan. Ia katakan operasi bisa saja berlanjut oleh instansi lainnya seperti BNPB maupun Kementerian Sosial. "Sebenarnya kita memiliki ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan SAR Nasional bahwa operasi normal dilaksanakan selama tujuh hari, itu kalau dilaksanakan secara mandiri, tapi operasi yang kita laksanakan ini sudah menjadi operasi khusus,"ucapnya. (Git)

Selengkapnya
6 Oct 2025

Hari ke-8 Evakuasi Ponpes Al Khoziny, Pemkab dan BNPB Pastikan Penanganan Rampung Besok

KOMINFO, Sidoarjo – Memasuki hari ke-8 proses evakuasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, upaya pencarian korban terus dilakukan tanpa henti oleh tim gabungan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkomitmen untuk menuntaskan seluruh proses penanganan darurat dalam waktu dekat.Bupati Sidoarjo, Subandi menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus memantau perkembangan di lapangan dan menargetkan seluruh proses evakuasi dapat selesai besok."Kami bersama seluruh unsur TNI, Polri, BPBD, dan relawan sudah bekerja maksimal sejak hari pertama. Targetnya, evakuasi dapat diselesaikan besok,” ujar Subandi, Senin (6/10/2025).Subandi menambahkan, Pemkab Sidoarjo juga memastikan seluruh kebutuhan logistik dan dukungan kesehatan bagi petugas serta keluarga korban tetap terpenuhi. Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh personel yang terus bertugas 24 jam di lokasi kejadian.Sementara itu, Deputi Penanganan Bencana Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menegaskan bahwa hari ini menjadi momentum penting dalam penyelesaian tahap akhir evakuasi.“Hari ini kami targetkan seluruh proses evakuasi rampung. Seluruh tim gabungan dikerahkan penuh dengan dukungan alat berat, serta pendataan dari pihak pesantren untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal,” ungkapnya.Menurutnya, sinergi antara BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam menjaga kecepatan dan ketepatan penanganan di lapangan. BNPB juga telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan pascabencana di kawasan tersebut."Saat ini sudah 75 persen proses evakuasi terselesaikan, sehingga tinggal 25 persen lagi akan selesai," jelasnya. Dari data BNPB hingga Senin sore (6/10/2025), jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 167 korban, dengan rincian 104 orang selamat, dan 63 orang meninggal dunia. (Dew/mas).

Selengkapnya
5 Oct 2025

Bupati Terus Pantau Pencarian Korban Runtuhnya Bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny

KOMINFO,Sidoarjo- Proses pencarian korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny terus dikebut. Tiga alat berat dikerahkan 24 jam. Satu alat berat penghancur beton atau breaker excavator dan dua excavator dikerahkan memindahkan puing-puing beton bangunan. Dihari ketujuh Minggu pukul 00.00 dini hari, tim SAR sudah berhasil menemukan 28 korban dalam keadaan meninggal dunia. Namun satu korban ditemukan hanya bagian anggota tubuh saja. Sementara itu dihari ke enam atau Sabtu kemarin, (4/10), sebanyak 12 korban ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban ke 12 ditemukan pukul 23.29 Wib. Proses pencarian terus dipantau Bupati Sidoarjo H. Subandi. Ia datang langsung melihat alat-alat berat itu bekerja menemukan santri yang tertimbun runtuhan bangunan mushola yang baru saja selesai di cor. Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing dan Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo juga turut bersama bupati untuk memastikan evakuasi korban berjalan lancar. Bupati H. Subandi berharap evakuasi berjalan lancar. Selain itu ia berharap korbannya tidak sebanyak data korban yang kemarin mencapai 59 orang. "Mudah-mudahan yang data kemarin 59  orang itu tidak sebanyak itu,"harapnya. Sementara itu sampai Minggu dini hari ini tim SAR sudah menemukan 130 korban. Rinciannya korban selamat sebanyak 104 orang dan korban yang meninggal dunia sebanyak 26 orang. Dari total korban meninggal dunia tersebut sebanyak 21 orang belum teridentifikasi. (Git/mas)

Selengkapnya
4 Oct 2025

BNPB: 40% Material Reruntuhan Sudah Dievakuasi, Fokus pada Titik-Titik Potensial Korban

KOMINFO,Sidoarjo- Hari ini Sabtu 04/10/2025 di Posko Tanggap Darurat, Kepala BNBP Letjend TNI Suhariyanto serta Deputi III Penanganan Darurat BNPB Mayjend TNI Budi Irawan laksamana pertama Bramantyo, Kapolres Sidoarjo, Dandim 0816 Sidoarjo, Asisten Adm Perekonomian Pembangunan Mahmud,  serta beberapa unsur terkait melaksanakan jumpa pers dalam Rapat Koordinasi rutin harian untuk mengevaluasi pada setiap kekurangan dan kelemahan operasi penyelamatan dan evakuasi dan penanganan secara sekeluruhan terjadinya bencana yang menimpa Pondok Pesantren  Al Khoziny di Sidoarjo. Suhariyanto menyampaikan memasuki hari ke 6 sampai pada tadi malam 03/10 telah ditemukan 6 jenazah sehingga jika ditotal dengan kemarin ada 9 jenazah dengan kondisi belum bisa diidentifikasi karena masih dalam proses oleh DVI yang memerlukan waktu beberapa hari karena untuk mengidentifikasi diperlukan beberapa metode.Ada beberapa kesulitan dalam mengidentifikasi korban karena korban yang sebagian besar anak-anak yang belum mempunyai KTP sehingga masih belum punya rekam sidik jari, sehingga salah satu cara yang paling efektiv dengan tes DNA.Ketika alat berat masuk ke lokasi Janazah sudah 3 hari berada dalam reruntuhan sehingga bisa diketahui tanda-tanda pengenalan secara visual itu sudah bnyak berubah sehingga identifikasi tidak bisa dilakukan secara cepat sehingga perhari ini yang masih di cari berdasarkan data-data yang sudah ada yang dinyatakan hilang masih 49 orang."Setelah Korban terakhir yang ditemukan semalam kami akan fokus kepada pembersihan secara masif alat berat masuk ke titik yang runtuh sehingga mudah-mudahan perhari ini bisa ditemukan lebih banyak lagi yang mana tim pencarian pertolongan gabungan ini sudah mengidentifikasi titik-titik mana yang memungkinkan ada korban",katanyaKepada keluarga sudah dijelaskan langkah-langkah oleh tim dan telah menyetujui proses evakuasi, namun kadang ada saja yang mungkin masyarakat atau keluarga jauh yang merasa bahwa proses evakuasi terlalu lambat dan hal ini sudah kami antisipasi serta dijelaskan secara rinci proses evakuasi, identifikasi oleh DVI dan inavis yang butuh waktu dan kemudian alat berat yang masuk secara masif dengan cepat semua sudah dilakukan. Ia pun menambahkan jika dalam rapat koordinasi ini juga telah ditemukan solusi ketika jenazah ditemukan tidak dibawa langsung pada keluarga namun dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi, sehingga keberadaan keluarga hanya menyaksikan proses pencarian saja sekarang sudah diputuskan mengumpulkan keluarga untuk menunggu di RS Bhayangkara yang disiapkan tempat yang lebih representatif dengan logistik yang memadahi sehingga ditengah-tengah bencana mereka akan lebih tenang dengan fasilitas lebih mewadahi dalam menjalani hari-hari ketika menunggu proses identifikasi anggota keluarga yang masih dalam proses. "Secara umum semua bisa berjalan dengan kekurangan dan kelemahan namun akan terus dilakukan evaluasi kiat tingkatkan Doa seluruh masyarakat agar cepat selesai, mohon dukungannya jangan kami disibukkan dengan hal-hal diluar pencarian pertolonhan yang menjadi prioritas dengan tindakan-tindakan yang kurang percaya dengan aparat mengambil sendiri karena hal ini akan mengganggu proses penvarian dan pertolongan yang dilakukan dengan semaksimal mungkin," ucapnyaUntuk jumlah korban baru bisa dikatakan apabila sudah selesai proses pencarian korban,  dimana pada saat ini ada 167 korban untuk korban yang telah ditemukan ada 118, dengan jumlah 103 selamat tambah 2 orang korban selamat namun belum teridentifikasi keberadaannya. Sedangkan untuk korban meninggal ada 67 korban,  14 korban sudah ditemukan, 5 orang sudah terindentifikasi sedangkan 9 jenazah  ditemukan masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI dan yang masih dalam proses pencarian ada 49 korban."Proges pengangkutan material sampai pada hari ini sudah 40% dan proses harus tetap dilakukan dengan hati-hati karena disitu ada jasad yang harus diambil,"pungkasnya.(yu/mas)

Selengkapnya
3 Oct 2025

Cari Korban di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Bupati Sidoarjo: Alhamdulillah, Proses Evakuasi Membuahkan Hasil

KOMINFO, Sidoarjo – Bupati Sidoarjo H.Subandi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur serta Polresta Sidoarjo dan jajaran terkait terus melakukan upaya evakuasi pasca runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al  Khoziny. Proses evakuasi melibatkan personel gabungan dengan alat berat, ditargetkan berlangsung efektif dalam waktu 1x24 jam.​Dalam keterangan di lokasi, Bupati H.Subandi menyampaikan bahwa proses evakuasi menunjukkan kemajuan yang signifikan. "Alhamdulillah, proses evakuasi perlahan mulai membuahkan hasil. Beberapa korban telah berhasil kita evakuasi oleh tim gabungan di lapangan," ujar Bupati Subandi.Meskipun evakuasi masih berlanjut untuk menemukan korban lainnya, Bupati Subandi juga menyampaikan pesan duka mendalam bagi pihak keluarga yang terdampak. "Kepada seluruh keluarga yang tertimpa musibah ini, kami berharap dan berdoa semoga diberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan berat ini," tutupnya.Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si menyampaikan, fokus utama saat ini adalah menemukan jenazah yang masih tertimbun reruntuhan. Dari pendataan, Jumat (3/10) pukul 23.00 WIB, sebanyak 58 orang yang berada di lokasi pondok pesantren, terdiri dari santri maupun pekerja bangunan, tim telah mengevakuasi 13 orang meninggal dunia (MD), sementara 50 orang masih dalam proses pencarian di bawah reruntuhan.“Proses evakuasi kami lakukan dengan hati-hati. Saat pemindahan puing-puing dan bangunan, harus ekstra waspada agar tidak menimbulkan dampak pada gedung lainnya. Penanganan ini juga melibatkan tenaga ahli, termasuk dari ITS, sehingga setiap langkah terukur,” ujarnya saat tinjau lokasi pada Jumat (3/10/2025).Pemkab Sidoarjo bersama aparat juga telah menyiapkan posko lengkap dengan data korban untuk mempercepat proses penanganan darurat. Saat ini operasi berada dalam fase golden time, di mana kecepatan dan kehati-hatian sangat menentukan penyelamatan.“Prioritas kami adalah misi kemanusiaan, yaitu menemukan dan mengevakuasi korban terlebih dahulu. Pendataan terus dilakukan agar tidak ada yang terlewat,” tambahnya. Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Yaitu, empat organisasi, terdiri dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Bakti Persatuan, Surabaya Peduli Bangsa (SPB), dan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Timur turut menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta. Pemkab Sidoarjo menyampaikan terima kasih atas sinergi semua pihak—baik aparat, relawan, maupun masyarakat—yang bergerak bersama dalam penanganan darurat ini. Pemerintah juga terus mendampingi keluarga korban serta memastikan proses evakuasi berjalan cepat, tepat, dan selamat. (Din/Son)

Selengkapnya
2 Oct 2025

Wagub Jatim dan Wabup Sidoarjo Tenangkan Wali Santri Korban Reruntuhan Bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny

KOMINFO,Sidoarjo- Tim SAR gabungan akhirnya menggunakan alat berat dalam proses evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Buduran, Kamis, (2/10). Langkah itu diambil setelah para wali santri sepakat proses evakuasi dilanjutkan menggunakan alat berat dihari keempat pencarian. Meski begitu beberapa wali santri sangat bersedih. Kesedihan itu juga dirasakan Wakil Bupati Sidoarjo H. Mimik Idayana. Kamis siang tadi, Wabup  H. Mimik Idayana mendatangi tempat wali santri yang menunggu anaknya ditemukan dari balik reruntuhan mushola. Kebetulan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga datang ditempat tersebut. Berdua mereka menemui satu-persatu orang tua santri yang menjadi korban. Mereka menenangkan orang tua santri agar bersabar dan ikhlas atas musibah tersebut. “Tadi kita tenangkan kedua orang tua korban ini, karena mereka pasti syok atas musibah ini, dan mereka sudah ikhlas, intinya mereka meminta anaknya segera dievakuasi,”ucapnya.Wabup  H. Mimik Idayana juga berpesan kepada orang tua santri untuk bertawakal atas musibah tersebut. Menurutnya musibah yang terjadi hari merupakan takdir dari Allah SWT. Oleh karenanya harus ikhlas menerimanya meski sangatlah berat. Namun ia tetap berdoa agar santri dapat ditemukan dengan kondisi selamat.“Untuk orang tua yang mengalami musibah ini untuk lebih iklhas, tawakal lagi kepada Allah karena semua ini takdir Allah dan kita sama-sama berdoa agar semua ini tidak terjadi lagi,”ucapnya.Wabup juga mengatakan Pemkab Sidoarjo akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban dan orang tua korban. Pendampingan tersebut diperlukan untuk membantu mereka secara mental mengatasi musibah yang sedang dialaminya.“Kita sudah menyiapkan pendampingan psikologis bagi korban yang ada dirumah sakit maupun orang tua korban yang masih menunggu anaknya ditemukan,”ucapnya. (Git)

Selengkapnya
2 Oct 2025

Wali Santri Sepakati Evakuasi Korban Reruntuhan Mushola Pondok Pesantren Al-Khoziny dengan Alat Berat

KOMINFO,Sidoarjo - Memasuki hari keempat pasca runtuhnya bangunan Mushola Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, para orang tua dan wali santri yang anaknya masih belum ditemukan dikumpulkan oleh tim SAR gabungan untuk menyepakati langkah lanjutan proses evakuasi.Dalam pertemuan yang digelar di sekitar lokasi kejadian, para wali santri menyetujui penggunaan alat berat untuk membantu proses pencarian korban yang tertimbun reruntuhan. Keputusan berat ini diambil setelah masa pencarian darurat (golden time) dinyatakan berakhir, dan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi dari dalam puing bangunan.Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta perwakilan Forkopimda. Kehadiran mereka mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menangani musibah ini, meskipun turut memperdalam emosi para keluarga korban yang masih menanti kabar.Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa sejak Rabu malam hingga Kamis hari ini, pencarian manual menggunakan metode verbal dan alat pendeteksi suara tidak menunjukkan hasil positif.“Karena hasilnya nihil, kami mulai mempersiapkan opsi penggunaan alat berat. Namun keputusan ini kami bawa ke forum bersama keluarga korban. Kami tidak ingin mengambil langkah tanpa persetujuan mereka,” ujar Nanang di lokasi, Kamis (2/10/2025).Ia menegaskan bahwa seluruh proses evakuasi akan dijalankan dengan sangat hati-hati agar tetap menghormati keberadaan korban di lokasi kejadian.“Kami tidak ingin gegabah. Koordinasi dengan wali santri dan pihak keluarga sangat penting. Mereka yang paling berhak mengetahui setiap keputusan, dan dalam rapat terakhir, mereka sepakat untuk menggunakan alat berat,” imbuhnya.Untuk mendukung proses evakuasi, Basarnas telah menyiapkan lima unit crane, 30 ambulans, 300 kantong jenazah, serta 30 dump truck untuk mengangkut puing bangunan maupun barang milik korban yang ditemukan di lokasi.Hingga saat ini, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan masih terus berupaya melakukan pencarian dengan metode manual. Sementara itu, suasana di posko gabungan masih dipenuhi harapan dan keharuan, di tengah para keluarga yang menunggu perkembangan terbaru tentang nasib anak-anak mereka. (Mar)

Selengkapnya
2 Oct 2025

Pemkab Sidoarjo Pastikan Informasi Valid Musibah Ponpes Al-Khoziny Lewat Crisis Center

KOMINFO,Sidoarjo – Menangkal informasi tidak benar di media sosial terkait tragedi musibah ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, buduran, sidoarjo. Untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi resmi, valid, dan terkini, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka layanan Crisis Center, Kamis (2/10).Crisis Center ini dapat diakses langsung oleh masyarakat melalui siaran langsung di kanal YouTube Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.https://www.youtube.com/watch?v=_jv4NNR_1vU  Pemkab Sidoarjo juga menyediakan dashboard monitoring informasi melalui tautan s.id/tanggapsidoarjo serta situs resmi tanggap.sidoarjokab.go.id.Bupati Sidoarjo, H Subandi menyampaikan bahwa kehadiran Crisis Center ini diharapkan menjadi rujukan utama warga dalam memperoleh perkembangan terkini terkait penanganan musibah tersebut.“Informasi yang beredar di masyarakat sangat cepat. Melalui Crisis Center, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan sumber yang jelas, terpercaya, dan terus diperbarui,” ujarnya.(hms).

Selengkapnya
1 Oct 2025

Mensos RI Apresiasi Kerjasama Penanganan Musibah Runtuhnya Bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny

KOMINFO,Sidoarjo- Proses pencarian korban reruntuhan bangunan mushola di Ponpes Al Khoziny Buduran terus berlanjut. Rabu ini, (1/10), sudah memasuki hari ketiga sejak musibah itu terjadi.  Rabu sore tadi tim gabungan kembali berhasil mengeluarkan korban. Ada enam santri yang berhasil dibawa keluar dari bawah timbunan beton. Namun salah satunya telah meninggal dunia. Dengan begitu jumlah korban yang berhasil dievakuasi sampai hari ini menjadi 108 orang santri. Sementara itu korban selamat yang bernama Haikal langsung dilarikan kerumah sakit RSUD RT. Notopuro Sidoarjo. Rabu malam, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Bupati Sidoarjo H. Subandi melihat langsung kondisi Haikal dirumah sakit milik Pemkab Sidoarjo tersebut. Mensos bersyukur tim evakuasi berhasil membawa korban keluar dari dalam reruntuhan. Ia apresiasi kerjasama tim gabungan yang dipimpin langsung oleh Basarnas pusat tersebut. "Terus terang saya apresiasi kerjasama dari semua pihak bisa melakukan evakuasi secara terukur dan beberapa korban bisa dievakuasi hari ini, ini patut diapresiasi bersama, kecepatan ibu gubernur, bupati, TNI, Polri dan Basarnas beserta tagana dan relawan lainnya gotong royong menjadikan hal yanh sulit menjadi mudah kita atasi bersama,"ucapnya. Saifullah Yusuf sendiri menyaksikan betapa sulitnya proses evakuasi dilakukan. Butuh orang yang terlatih untuk melakukannya. Seperti saat berhasil membawa Haikal keluar reruntuhan. Tim memperkirakan hanya butuh dua jam untuk sampai ke posisi Haikal berada. Namun proses evakuasi yang dilakukan membutuhkan waktu delapan jam. "Memang kesulitannya cukup tinggi sampai ketitik Haikal, yang rencananya dua jam sudah bisa ternyata sampai delapan jam, yang diperkirakan subuh itu bisa dievakusi tapi ternyata sore tadi baru bisa dilakukan evakuasi,"ucapnya. Ia juga pastikan korban mendapat penanganan sebaik mungkin. Seluruh biaya akan ditanggung pemerintah. Pembiayaan korban yang dirawat dirumah sakit swasta akan ditanggung Pemprov Jatim. Sedangkan Pemkab Sidoarjo akan menanggung sepenuhnya pembiayaan korban yang dirawat di RSUD RT. Notopuro Sidoarjo. Bahkan pemerintah juga akan memberikan bantuan uang tunai kepada korban. "Bantuan pemerintah akan diberikan kepada santi yang luka berat, sedang maupun ringan, termasuk yang wafat, yang wafat diberi bantuan untuh ahli waris sebesar Rp. 15 juta, sementara yang luka minimal diberikan bantuan Rp. 5 juta rupiah, itupun sangat mungkin ditambah,"ucapnya. Bupati Sidoarjo H. Subandi juga akan memastikan korban ditangani sebaik mungkin. Ia tegaskan pembiayaan korban di RSUD RT. Notopuro menjadi tanggung jawab Pemkab Sidoarjo. "Biaya berobat akan kita tanggung semua, kita sudah intruksikan direktur rumah sakit, tolong semua korban baik yang memiliki BPJS ataupun yang tidak memiliki BPJS akan ditanggung pemerintah daerah, semua kita cover,"ujarnya. (Git/mas)

Selengkapnya

Pengumuman

Agenda / Kegiatan

Visitors : 837723